TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud Md meluruskan perdebatan soal wacana hidup ‘new normal’ berdamai dengan Covid-19 yang akan dicanangkan pemerintah.
Sederhananya, kata Mahfud, ‘new normal’ ini merupakan kenormalan yang baru di luar kebiasaan sebelumnya. Ibarat orang baru menikah, kata Mahfud, maka seseorang harus membiasakan diri hidup serumah dengan pasangannya.
“Saya kemarin mendapat meme dari Pak Luhut (Menko Kemaritiman) itu begini, ‘Corona is like your wife. In easily you try to control it, then you realize that you can't. Then, you learn to live with it’,” ujar Mahfud menceritakan, dalam sambutannya di acara Halal bi Halal IKA UNS yang disiarkan di kanal Youtube Universitas Negeri Sebelas Maret, Selasa, 26 Mei 2020.
Dalam bahasa Indonesia, kata Mahfud, Corona itu ibarat istri yang ketika seseorang mau menikahinya, dia berpikir bisa menaklukannya. “Tapi sesudah menjadi istrimu, kamu ternyata tidak bisa menaklukannya. Lalu, kemudian kamu berdamai dan hidup bersamanya”.
Begitu pula dengan Covid-19, ujar Mahfud, mau tidak mau masyarakat harus berdamai dan hidup berdampingan dengannya.
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo sebelumnya mengatakan, organisasi kesehatan dunia atau WHO memprediksi bahwa Covid-19 sangat mungkin tidak akan pernah hilang di dunia. Hal itu, kata Doni, disampaikan dalam pertemuan pemerintah dengan Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO Mike Ryan pada 12 Mei lalu.
“Coronavirus may never go away,” ujar Doni menirukan ucapan Mike, via telekonferensi, Rabu, 20 Mei 2020.
Maka dari itu, kata dia, hidup new normal berdamai dengan Covid-19 menjadi keniscayaan.
“Tidak ada pilihan, kecuali kita memang harus dancing. Harus hidup bersama dengan Covid-19,” ujar Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam kesempatan yang sama.